top of page
Writer's picturemedia arah

Musik Bisa Jadi Teman Belajar Andalan


Sumber : studyinternational.com | Grafis : Dhanty

Arah Media - Saat mendekati ujian, baik siswa maupun mahasiswa akan mulai mempersiapkannya dengan mempelajari materi yang akan diujikan. Bagi beberapa orang untuk dapat mempelajari materi dengan baik mereka perlu berkonsentrasi penuh. Cara untuk mewujudkannya pun beragam, salah satu contohnya yakni dengan cara sambil mendengarkan musik.


Tak sedikit pelajar yang memilih mendengarkan musik sebagai teman belajar. Kumar, dkk (2016) dalam risetnya menyajikan sebuah data yakni 120 dari 200 pelajar partisipan mendengarkan musik saat mereka belajar. Menurut Ratna Supradewi (2010) dalam jurnalnya Otak, Musik, dan Proses Belajar, musik berpengaruh kuat dalam lingkungan belajar. Seperti Giga Baskoro, mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta, yang mengaku bahwa tanpa musik ia tidak bisa menyerap materi yang dipelajari. “Musik itu jadi stimulus tersendiri buatku,” ungkapnya pada Selasa (24/11/2020).


Musik yang orang dengar pun beragam, sesuai dengan selera mereka masing-masing. Namun sebagai teman belajar, banyak orang lebih memilih untuk mendengarkan musik yang lembut atau musik instrumental. Dalam hasil riset Kumar, dkk (2016) ditunjukkan sebuah data bahwa 70% pelajar partisipan mendengarkan musik instrumental dan 43% musik klasik.


Senada dengan hasil riset tersebut, Annisa Azzahra, salah satu YouTuber di LABS Channel mengungkapkan dirinya sangat menyukai musik, terutama musik instrumental sebagai teman belajarnya. Sangat berbeda dengan lagu, musik instrumental merupakan suatu komposisi atau rekaman musik tanpa lirik.


Tidak hanya musik instrumental, musik klasik juga sering dipilih menjadi teman belajar. Terdapat suatu kumpulan riset yang menjelaskan hubungan antara musik-musik klasik Mozart dengan proses belajar atau penalaran seseorang. Temuan ini sering disebut dengan The Mozart Effect. “Rasanya lebih tenang, jadi fokus otaknya kalau belajar sambil denger musik. Terutama musik klasik ya,” ungkap Salsabila Ghaisani, seorang Freelance Illustrator di Yogyakarta.


Selain dalam meningkatkan konsentrasi belajar, musik juga dianggap sebagai alat untuk menjaga mood atau suasana hati ketika sedang belajar. Belva Denta, siswi jurusan IPA di SMA N 1 Sleman mengaku bahwa ia mendengarkan musik ketika belajar untuk menjaga mood. Pasalnya, menurutnya, apabila suasana hati buruk, materi yang dipelajari tidak akan masuk ke otak. Jenis musik yang ia dengarkan pun sesuai dengan seberapa berat materi yang dipelajari. Apabila materi cukup berat maka ia akan mendengarkan musik yang lembut.


Musik dapat membantu orang berkonsentrasi dan fokus ketika belajar. Jenis-jenis musik juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Musik klasik dan musik yang lembut, seperti yang ditunjukkan dalam riset, membantu orang lebih berkonsentrasi terutama jika mereka benar-benar perlu berkonsentrasi pada suatu hal yang mereka pelajari.(Dhanty)




Editor : Intan


0 views0 comments

Commentaires


Post: Blog2_Post
bottom of page