Arah Media - Pepatah mengatakan, “Masa lalu adalah guru hidup terbaik.” Semangat perjuangan masyarakat Indonesia di zaman dulu patut kita serap dan kita contoh. Kesalahan yang pernah dilakukan para pejuang di masa lalu pun patut kita ketahui. Melansir Kompas, dengan mempelajari sejarah manusia zaman sekarang dapat mengetahui kesalahan-kesalahan manusia di masa lalu serta kunci keberhasilan para pendahulu.
Kedua hal tersebut ada baiknya terus diingat agar kita dapat terus bersyukur akan hari kemarin, hari ini, dan esok. Ya meskipun memang perjuangan di masa lalu dan sekarang berbeda, setidaknya dengan mengetahui dan meresapi semangat para pejuang terdahulu mampu membuat generasi sekarang lebih percaya diri.
Mengetahui dan mencoba mempelajari sejarah memang kadang terasa membosankan dan rumit. Mempelajari sejarah tak melulu dilakukan di sekolah melalui mata pelajaran. Kita sebagai generasi yang (seharusnya) sudah lebih maju ketimbang zaman dulu harus mampu menemukan cara-cara atau inovasi dalam mempelajari sejarah, terutama sejarah ibu pertiwi, Indonesia.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari sejarah dengan cara yang lebih santai dan asyik yakni dengan berkunjung ke museum. Tentunya mengunjungi museum yang berisi sejarah Indonesia, ya! Nah untuk itu, Arah Media telah merangkum beberapa informasi mengenai museum sejarah Indonesia di Yogyakarta untuk Sahabat Arah kunjungi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan! Berikut ini daftar museumnya.
Museum Ullen Sentalu
Museum ini terletak di bagian utara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, atau lebih tepatnya di daerah Pakem, Kaliurang, Sleman. Ullen Sentalu mengkhususkan dirinya pada peradaban, sejarah, dan budaya Jawa pada zaman dulu. Melansir National Geographic, Museum ini didapuk menjadi museum terbaik di Indonesia versi situs terkemuka Tripadvisor pada 2015. Suasananya yang sejuk dan asri menjadi nilai tambah museum.
Sahabat Arah tidak perlu khawatir, loh, museum ini sangat patuh protokol kesehatan. Turnya pun saat ini dilakukan dengan bantuan audio guide dan terpisah sekitar 15 menit dari pengunjung lain. Maka dari itu interaksi dengan orang asing sangat dapat diminimalisir.
Karena keindahan dan kelengkapan koleksinya, saat berkunjung ke sini pengunjung akan dikenakan biaya Rp 50.000 atau Rp 100.000 tergantung jenis turnya. Karena protokol kesehatannya cukup ketat, ada baiknya reservasi lebih dulu, ya! Oh ya, museum ini buka setiap hari kecuali Senin mulai pukul 08.30 - 16.00 WIB dan tur terakhirnya dimulai pukul 15.15 WIB.
Museum Sandi
Museum Sandi yang terletak di Kota Baru, Yogyakarta ini termasuk museum muda karena baru diresmikan tahun 2014 silam. Museum ini terdiri dari dua lantai dengan eksibisi yang berkaitan dengan sejarah persandian di Indonesia. Melansir Museum Indonesia, museum ini dikelompokkan ke dalam Ruang Introduksi, Ruang Agresi Militer I, Ruang Agresi Militer II, Ruang Maket Dukuh di Lantai I. Ruang Merdeka, Ruang Nusantara, Ruang Edukasi, Ruang Tokoh, Ruang Sandi Global di Lantai II.
Di sini, Sahabat Arah bisa juga, loh, belajar menggunakan sandi! Oh iya, berkunjung ke museum ini hanya dipungut biaya Rp 3.000 per orang. Murah ya. Sahabat Arah juga tak perlu khawatir karena museum ini tidak terlalu ramai.
Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo berlokasi di pusat kota yakni di titik nol kilometer Yogyakarta. Lokasinya strategis di lingkungan Pusat Budaya Yogyakarta. Keberadaan museum ini lekat hubungannya dengan yayasan masa kolonial, Java Institut, dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Museum Sonobudoyo diresmikan 6 November 1935, oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
Di dalam Museum Sonobudoyo ini tersimpan sepuluh jenis koleksi yakni,
Geologika,
Biologika,
Etnografika,
Arkeologi,
Numismatika/ Heraldika,
Historika,
Filologika,
Keramologika,
Seni Rupa,
dan Teknologika
Melansir situs resmi Sonobudoyo, untuk melihat pameran utamanya, museum ini dibuka setiap Selasa - Kamis dari pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB. Untuk hari Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga 14:00 WIB dan hari Sabtu & Minggu mulai pukul 08:00 WIB hingga 15:30 WIB. Museum Sonobudoyo ini juga menggelar pagelaran wayang setiap hari Selasa sampai Minggu pada pukul 20.00 WIB - 22.00 WIB.
Apabila pengunjung datang untuk melihat pameran utamanya maka akan dikenakan biaya sebesar Rp 3.000 per orang. Dan apabila pengunjung hendak menonton pagelaran wayang makan akan dikenakan biaya sebesar Rp 20.000 per orang. Wah, sangat terjangkau ya! Selain itu, sekarang di Sonobudoyo juga terdapat bioskop gratis tepatnya di sebelah eks gedung KONI. Jangan lupa mampir!
Sahabat Arah yang hendak berkunjung ke museum, jangan lupa untuk selalu patuhi protokol kesehatan. Rajin mencuci tangan, selalu memakai masker, dan jauhi kerumunan maupun keramaian. Tim Arah Media menganjurkan untuk memilih hari-hari kerja selain akhir pekan agar terhindar dari padat pengunjung. (Dhanty)
Editor : Intan
Comments