top of page
Writer's picturemedia arah

Front of The Class, Kisah Guru Pengidap Tourette Syndrome


Sumber : eaglestalent.com | Grafis : Dhanty

Arah Media – Bagaimana seorang penderita sindrom yang cukup mengganggu bisa menjadi seorang guru? Pertanyaan ini mungkin bisa dijawab dalam film Front of The Class.


Film yang dirilis pada tahun 2008 ini, mengisahkan perjuangan seorang guru yang mengidap Tourette Syndrome. Peter Warner, sang sutradara menggambarkan perilaku lembaga pendidikan sebagai agen yang menetapkan kebijakan yang cenderung eksklusif. Hal ini membuat orang seperti tokoh utama dalam film tersebut tidak mendapatkan layanan pendidikan yang layak.


Dilansir dari alodokter.com, Sindrom Tourette adalah gangguan yang menyebabkan penderitanya tiba-tiba melakukan gerakan atau ucapan berulang yang tidak disengaja dan di luar kendali, yang disebut tic. Sindrom ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial, yang mana tak jarang pengidapnya menjadi bahan olok-olokan.


Tokoh utama film ini adalah Brad Cohen, yang bukan hanya sekedar sosok fiksi semata. Nyatanya film Front of The Class mengangkat kisah aslinya.


Brad Cohen adalah seorang pembicara motivasi, guru, pengurus sekolah, dan penulis asal Amerika yang memiliki sindrom Tourette parah. Cohen mendeskripsikan pengalamannya tumbuh dengan kondisi tersebut dalam bukunya, Front of the Class: How Tourette Syndrome Made Me the Teacher I Never Had, yang kemudian diadaptasi menjadi film.


Dilahirkan pada 18 Desember 1973, semasa kanak-kanaknya sering dibully oleh teman-teman, bahkan gurunya sendiri. Berangkat dari pengalaman ini, dia kemudian memutuskan untuk menjadi ‘guru yang tidak pernah dimilikinya’.


Cohen kuliah di Bradley University di Peoria, Illinois dimana dia mengambil jurusan pendidikan dasar dan kemudian lulus dengan predikat cum laude. Dia kemudian pindah ke Atlanta, Georgia pada tahun 1990-an untuk mencari pekerjaan sebagai guru di sekolah dasar. Dia ditolak sebanyak 24 kali sebelum Sekolah Dasar Mountain View mempekerjakannya untuk mengajar di kelas dua dan tiga.


Brad tidak hanya mengajarkan pelajaran dasar pada murid-muridnya, dia juga mengajarkan muridnya untuk menerima orang apa adanya tidak peduli kelainan apa yang mereka idap. Ia dianugerahi Sallie Mae First Year Teacher of the Year Award pada 1997, karena cara mengajarnya yang unik dan sebagai seorang tokoh inspiratif, seperti dilansir dari eaglestalent.com.


Cohen kemudian mengajar kelas dua di Sekolah Dasar Tritt di pinggiran kota Atlanta, sebelum kemudian menjadi administrator sekolah, pengawas guru lainnya. Pada 2013, dia menjadi asisten wakil kepala sekolah di Addison Elementary School di Cobb County, Georgia.


Buku Cohen yang diterbitkan pada tahun 2005 memenangkan Penghargaan Independent Publisher Book Award untuk kategori Buku Pendidikan Terbaik tahun itu. Pittsburgh Post-Gazette menyebutkan, “Buku ini sangat berharga untuk dibaca, memberikan wawasan tentang bagaimana rasanya hidup dengan Tourette. Seperti ketika suara Brad mengganggu orang lain di restoran, bar olahraga, lapangan golf dan bioskop"


Keterbatasan bukanlah menjadi halangan, namun menjadi batu loncatan untuk meraih mimpi. Brad Cohen menjadi salah satu tokoh inspiratif bagi kita saat ini. Penasaran bagaimana kisah lengkapnya? Readers bisa langsung saja menonton film Front of The Class.(Intan)



Editor : Akhsan


2 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page