top of page
  • Writer's picturemedia arah

Dialog Pendidikan Karakter Pada Festival Generasi Emas


Sumber : Tangkapan layar dari Youtube Olimpyakids Official | Grafis : Dhanty

Arah Media - Festival Generasi Emas hari kedua disiarkan langsung di akun Youtube Olimpyakids Official, Sabtu (19/12/2020). Festival tersebut diadakan oleh Olimpyakids dengan topik diskusi yang banyak dibicarakan terkait permasalahan pendidikan karakter anak.


Fidelis Waruwu, pemimpin Education Training & Consulting, Jakarta, mengakui bahwa pembelajaran di sekolah daring memang menjadi kendala dalam pembentukan karakter anak di sekolah. Namun, karakter anak dapat dibentuk dengan dorongan dari orang tua di rumah.


Pembangunan karakter pada anak secara mandiri pada dasarnya bisa dilakukan dengan banyak cara. Orang tua dapat membuat kesepakatan dengan anak mengenai apa karakter yang akan dibentuk. Pada pembahasan ini, Ia mencontohkan dengan kesepakatan bangun pagi tanpa dibantu orang tua. Apabila anak berhasil melakukannya, orang tua dapat lebih mensuport dengan memberikan apresiasi.


Hasil kesepakatan dan apresiasi tersebut nantinya akan direkam anak secara positif. Rekaman positif ini akan membangun anak untuk mau melakukan ulang apa yang sudah dilakukan sebelumnya.


“Kalau pada hari berikutnya dia bangun pagi lagi tepat waktu, kita apresiasi lagi. Ini perlu dilakukan berulang-ulang sehingga syaraf sambung di otaknya tersambung pada hal baru,”jelas Fidelis.


Sedangkan, Istoto Suharyato yang berprofesi sebagai fasilitator belajar, Trainer, Life Coach, dan Motivator menyebut dalam pembentukan karakter anak, orang tua tidak boleh hanya memperhatikan metode yang tepat. Sebagai role model bagi anak, orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik. Hal ini karena pada dasarnya apa yang dilihat, dengar dan rasakan anak akan menjadi konsumsi syaraf baru. Termasuk didalamnya perilaku dan kata-kata orang tua kepada anak.


“Apabila itu terus terulang, akan terbentuk syaraf baru. Sehingga anak akan melakukan apa yang ia pelajari tanpa perlu lagi berpikir,” ucap Istoto.


Istoto pun berpesan sebagai orang tua, karakter apa yang akan dibentuk pada anak harus direncanakan dengan seluruh anggota keluarga di rumah. Dimana perilaku dan tindakan yang nantinya akan ditonton anak harus dipastikan dengan tujuan karakter yang akan dibangun.(Naila)





Editor : Intan




4 views0 comments

Comentarios


Post: Blog2_Post
bottom of page