Arah Media--Arsitektur dengan gaya Eropa menjadi ciri khas bangunan Rumah Atsiri Indonesia. Tempat ini merupakan bekas pabrik Citronella (sereh wangi) dari tahun 1963 yang terletak di Desa Plumbon, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Rumah Atsiri menjadi saksi bisu kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan negara Bulgaria saat itu. Sempat beberapa kali berpindah kepemilikan, pada tahun 2015 tempat ini resmi menjadi milik PT. Rumah Atsiri Indonesia.
Dengan mengusung konsep edu-rekreasi, Rumah Atsiri Indonesia menyediakan beberapa aktivitas yang mengedukasi dan memberikan wawasan bagi para pengunjungnya. Salah satu aktivitas edukasinya adalah tur Museum Rumah Atsiri. Penulis, pada Kamis (26/11/2020) berkunjung ke lokasi tersebut dan mengikuti tur museum. “Apabila ingin mengetahui lebih lanjut mengenai minyak atsiri maupun sejarahnya, nanti bisa langsung mendaftarkan diri saja untuk mengikuti tur museum atau tur garden di bagian front office,” ungkap seorang karyawan kala menyambut penulis.
Untuk menjaga dan menyimpan sejarah bangunan, Rumah Atsiri menciptakan museum tersebut. Tidak hanya sejarah bangunan, sejarah perjalanan dan perkembangan minyak atsiri juga ditampilkan di dalam museum tersebut. “Jadi, minyak atsiri ini ternyata telah ada sejak peradaban Mesopotamia,” ucap Lilis, seorang pemandu museum pada Kamis lalu. Selain sejarah, terdapat pula beberapa bagian di dalam museum yang menampilkan wawasan seputar tanaman atsiri dan manfaatnya bagi manusia.
Hanya dengan membayar Rp 35.000 yang dipotong dari voucher tiket masuk sebesar Rp 50.000, pengunjung sudah bisa mengikuti tur museum tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai koleksi tanaman atsiri yang dimiliki oleh Rumah Atsiri, pengunjung pun dapat memasuki atau bahkan mengikuti kegiatan tur area taman koleksi.
Koleksinya telah mencapai lebih dari 80 tanaman atsiri, baik dari dalam dan luar negeri. Informasi mengenai tanamannya pun sangat jelas ditampilkan. Aroma yang keluar dari tanaman atsiri di sana semerbak sangat bisa tercium. Terlebih apabila mengikuti tur area taman koleksi, pengunjung dapat mempelajari lebih dalam dan secara detail mengenai tanamannya.
Rumah Atsiri Indonesia yang beroperasi awal tahun 2018 ini dapat dijadikan tujuan alternatif sebagai media pembelajaran. Terutama sebagai media dalam mengasah indera penciuman dan perabaan, sumber wawasan seputar tanaman atsiri serta sejarah dari salah satu kerjasama ekonomi Indonesia dengan Bulgaria. Selain dua aktivitas tadi, Rumah Atsiri Indonesia juga mengadakan beberapa lokakarya seperti pembuatan sabun, minyak atsiri, dan pembuatan lotion. (Dhanty)
Editor : Intan
Comments