top of page
  • Writer's picturemedia arah

Viralnya Video Siswa Injak Rapor dan Pentingnya Pendidikan Bermedia Sosial bagi Anak


Sumber : radarlombok.co.id | Grafis : Naila

Yogyakarta—Lima oknum siswi SMPN 1 Suela, Kabupaten Lombok Timur melakukan aksi tidak terpuji dengan membuat video menginjak rapor di platform Tiktok. Video tersebut diduga dibuat usai mereka menerima rapor semester ganjil pada Sabtu (19/20/2020).


Guru pun jengkel dengan kelakuan anak didiknya. "Mereka itu sungguh keterlaluan, tidak hormat pada kami guru-gurunya, tidak menghargai bagaimana kami mengisi rapor dengan susah payah sampai tengah malam demi mereka, agar tidak ada kesalahan, mereka malah injak-injak rapornya di video TikTok," ujar Ahmad Riadi Ahyar, guru Bahasa Inggris SMPN 1 Suela, dilansir dari Kompas.com.


Bahkan, lanjut Ahyar, para guru tak berani salah menulis nilai di rapor karena tidak boleh ada tipe-x (coretan penghapus). “Masak mereka tega mengunggah video seperti ini, kami sangat kecewa. Apalagi kami tahu video itu viral pasca pembagian rapor jam 12.30 WITA dan dibuat oleh siswa-siswi kami," tambahnya.


Menurut Ahyar, motif para siswi tersebut membuat video itu, setelah menanyakan kepada mereka, hanya sekedar iseng dan tidak ada tujuan lain.


Kelima siswi tersebut sebelumnya akan dikeluarkan dari sekolah, namun keputusan tersebut dibatalkan setelah Kepala Sekolah SMPN 1 Suela dipanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur. "Bupati melalui Kabid Urusan Pendidikan SMP meminta kami menerima kembali lima siswa untuk dibina di sekolah ini," kata Kasri, Kepala Sekolah SMPN 1 Suela.

Pentingnya Pendidikan Bermedia Sosial bagi Anak


Menanggapi hal ini, psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, yang akrab disapa Nina, mengatakan sangat penting untuk adanya pendidikan dan pendampingan tentang cara bijak bermedia sosial.


“Kalau kelas 7, usianya sekitar 13 tahun, berarti baru mulai bermedsos. Karena beberapa medsos mempersyaratkan usia 13 tahun untuk punya akun pribadi,” kata Nina, dikutip dari Kompas.com.


Nina menilai penting pendampingan tentang bermedia sosial yang baik. Namun, di luar itu, kata dia, perlu juga dipikirkan bagaimana membantu siswa untuk bisa mengekspresikan emosi kesal dengan cara yang lebih positif. "Boleh kok, menginjak-injak sesuatu, tapi bukan rapor. Atau bisa membanting sesuatu, misalnya banting bola yang bisa mantul atau malah kempes, tapi jangan banting HP," ungkap Nina.


Nina mengatakan dengan adanya pengajaran tentang cara-cara mengekspresikan perasaan negatif secara sehat, maka mereka lebih terhindar dari melakukan tindakan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.(Akhsan)







Editor : Intan


1 view0 comments

コメント


Post: Blog2_Post
bottom of page