Arah Media - Jerman menjadi salah satu negara di Eropa yang menjadi destinasi populer di kalangan mahasiswa internasional untuk meneruskan pendidikannya. Bukan tanpa sebab, banyak sekali orang-orang besar lahir dengan latar pendidikan di Jerman, sebut saja Presiden Ketiga RI, B.J Habibie, yang pernah menempuh pendidikan dan mendapat gelar Master dari RWTH Aachen University, Jerman. Meski begitu, kuliah di Jerman tidaklah mudah, khususnya dalam hal biaya. Namun, Sarjana yang berminat melanjutkan kuliah di Jerman tidak perlu khawatir, karena ada Beasiswa DAAD yang dapat membantu.
Dilansir dari campuspedia.id, German Academic Exchange Service atau DAAD menawarkan program Beasiswa S2 Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan yang dibuka bagi lulusan Sarjana, baik yang belum memiliki pengalaman kerja (fresh graduate) maupun yang sudah mempunyai pengalaman kerja.
Nah, Program Beasiswa DAAD ini akan dilaksanakan pada delapan institusi pendidikan tinggi berikut:
1. Hochschule Bonn-Rhein-Sieg: Analysis and Design of Social Protection Systems
Universitas yang berlokasi di Sankt Augustin, Jerman ini merupakan universitas sains terapan. Jika pelamar yang diterima kurang fasih bahasa Jerman, maka tidak perlu khawatir, karena untuk program di universitas ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Kuliah Jurusan Analysis and Design of Social Protection Systems di kampus ini hanya ditempuh dalam 4 semester. Selain itu, kampus ini memberikan perkuliahan dengan sistem blended-learning.
Tertarik? Langsung saja daftarkan diri kamu di sini. Jika ingin menanyakan informasi lebih lanjut, dapat mengirimkan pesan melalui surel ke alamat: info@ma-socialprotection.de.
2. Universität Duisburg-Essen: Master of Development and Governance
Universitas ini merupakan hasil gabungan dari Universitas Gerhard Mercator, Duisburg dan Universitas Essen pada 1 Januari 2003. Universitas ini juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Kuliah S2 di kampus hanya ditempuh selama 2 semester saja.
Tertarik? Kamu bisa melakukan pendaftaran secara daring di sini dan hubungi via surel: ma-devgov@uni-due.de untuk informasi lengkapnya.
3. Willy Brandt School of Public Policy at the University of Erfurt: Master of Public Policy (MPP)
Didirikan sejak 2002, program kuliah di universitas ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan memiliki durasi 4 semester. Pendaftaran online dapat dilakukan di sini dan untuk informasi lebih lengkap dapat menghubungi email: admissions-mpp@uni-erfurt.de.
4. Universität Magdeburg: Peace and Conflict Studies
Menjadi salah satu universitas termuda di Jerman, kuliah di sini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan menempuh durasi 4 semester. Pendaftaran online dapat dilakukan di sini dan hubungi email: pacs@ovgu.de untuk informasi lebih lanjut.
5. Hochschule Osnabrück: Management in Non-Profit-Organisations
Berlokasi di Osnabrück, Jerman, universitas ini menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa pengantarnya. Kuliah di sini memakan durasi 4 semester. Klik di sini untuk pendaftaran online dan email: ppgg@hs-osnabrueck.de untuk informasi lebih lanjut.
6. Universität Passau: Development Studies
Menggunakan bahasa pengantar dengan bahasa Inggris, kuliah di sini memakan durasi 4 semester. Daftarkan dirimu di sini dan hubungi email: information.ppgg@uni-passau.de untuk info lebih lengkap.
7. Universität Passau: Master of Governance and Public Policy
Bahasa pengantar di universitas ini ada dua, yakni bahasa Inggris dan Jerman serta memiliki durasi 4 semester. Pendaftaran online dapat dilakukan di sini atau hubungi email: information.ppgg@uni-passau.de untuk informasi lebih lanjut.
8. Universität Potsdam: Master of Public Management (MPM)
Hanya ditempuh selama 2 semester dan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Kamu bisa langsung mendaftar di sini atau hubungi email: info@ppgg.mpm-potsdam.de untuk memperoleh informasi lebih lanjut.
Dari delapan institusi tersebut, pendaftar dapat mendaftar maksimal pada dua program master. Beasiswa ini dibuka setiap tahun, lho. Apakah kamu tertarik?(Akhsan)
Editor : Intan
Comments