top of page
  • Writer's picturemedia arah

Tak Hanya Bermain dan Bersenang-senang, PAUD Juga Memiliki Kurikulum Pembelajaran


Sumber : siedoo.com | Grafis : Cescadeva

Arah Media - Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia memiliki banyak jenjang pendidikan, dari PAUD hingga jenjang Doktoral atau Strata III (S3) . Di setiap jenjang tersebut, memiliki kurikulum pembelajaran yang mengatur bagaimana sistem dan materi pelajaran yang akan diberikan kepada anak didik.


Dilihat dari jenjangnya, PAUD memang lebih mengajarkan hal-hal dasar dari nilai kehidupan bersosial. Tak ada statistika ataupun fisika murni, yang ada hanya bermain dan bersenang-senang sambil belajar. Namun, apakah PAUD memiliki kurikulum pembelajaran seperti halnya jenjang pendidikan yang lain? Tentu ada.


Pada dasarnya sistem pendidikan di Indonesia sudah diatur dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”


Pendidikan anak usia dini harus dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistik-integratif agar di masa emas perkembangan anak mendapatkan stimulasi yang utuh, untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar yang digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang tepat.


Strategi penataan lingkungan yang sesuai untuk mendukung berkembangnya kualitas kemampuan anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Kurikulum PAUD memuat tujuan, hasil belajar, proses, konten yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan.


Hal itu untuk mendukung kesiapan anak belajar di jenjang pendidikan yang lebih lanjut. Kurikulum PAUD memberi arah pada proses stimulasi yang dilaksanakan secara cermat, hati-hati, sesuai dengan karakteristik anak dan dinilai secara komprehensif dari data yang otentik.


Proses stimulasi yang tidak direncanakan tidak akan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap satuan pendidikan anak usia dini memiliki dan mengembangkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan (KTSP).(Latief)





Editor : Intan


1 view0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page