Arah Media - Kebijakan pengembalian kegiatan pembelajaran siswa di sekolah sudah berkali-kali disampaikan. Namun, sekali lagi sosialisasi diselenggarakan oleh pihak Kemendikbud bagian Direktori Sekolah Dasar Pusat sembari memberikan contoh strategi dari salah satu sekolah. Kegiatan dilakukan pada siaran Youtube Direktori Sekolah Dasar pada Sabtu (5/12/2010).
Sapta Nugraha adalah salah satu pembicara pada sosialisasi yang diadakan Direktori Sekolah Dasar Pusat. Sapta merupakan Kepala SD Negeri 17 Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung yang sudah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk masa transisi pembelajaran tatap muka di sekolah.
Sapta menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat siasat dengan sedemikian rupa. Baik pembentukan masa persiapan hingga aktivitas yang telah disusun agar siswa di sekolah nyaman dan aman dari penularan Covid-19. Menyadari keberlangusngan sekolah di masa pandemi, Sapta dan tim bahkan sudah membentuk tim Satgas Covid-19 sendiri dan melaksanakan daftar persiapan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh Kemendikbud.
“Satgas Pencegahan dan Pengendalian Covid -19 SDN 17 Tanjung Pandan sendiri kita bagi menjadi 3 tim. Yaitu tim pembelajaran, psikososial dan tata ruang, tim kesehatan, kebersihan, dan keamanan, serta tim pelatihan dan humas,” tambah Sapta.
Lanjut, ia menyampaikan bahwa tugas untuk tim pembelajaran, psikososial dan tata ruang yaitu melakukan pembagian siswa dalam kelompok di kelasnya. Pembagian siswa disesuaikan dengan ketentuan pembelajaran tatap muka yang telah disampaikan Kemendikbud dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19. Adapun dari kelompok yang sudah dibagi disusun jadwal keberangkatan ke sekolah sehingga tidak terjadi penumpukkan siswa di sekolah.
Selain itu, ketiga tim tersebut nantinya akan mengontrol dan mengatur tata letak tempat duduk dan sirkulasi udara, mengatur lalu lintas satu arah, menerapkan pencegahan perundungan bagi warga sekolah, dan memberikan layanan psikososial bagi warga sekolah.
Sedangkan tugas dari tim kesehatan, kebersihan, dan keamanan adalah membuat ketentuan dari pemantauan dan pelaporan kesehatan, memberikan informasi tentang kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan dan kebersihan, menjaga kebersihan kelas dan sekolah setiap harinya, dan membuat prosedur pengaturan kantin sekolah.
“Secanggih apapun teknologi, peran guru itu tidak akan pernah tergantikan. Dimana tumbuh kembang dan pelayanan psikososial siswa itu perlu berjalan dengan maksimal dan terlayani. Mari saling menjaga dan berbagi untuk keselamatan para siswa, guru, dan masyarakat,” pesan Sapta.(Naila)
Editor : Intan
Comentários