top of page
  • Writer's picturemedia arah

Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Lakukan Pembelajaran Secara Tatap Muka

Updated: Nov 22, 2020



Sumber : dishub.wonogirikab.go.id ; lampost.co | Grafis : Naila

Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, Politeknik Transportasi Darat Indonesia STTD (PTDI-STTD) melangsungkan pembelajaran secara tatap muka. Pembelajaran ini dikhususkan untuk taruna-taruni baru dan kelas 4 yang sedang menjalankan PKL. Sementara untuk taruna-taruni kelas 2 dan 3 melakukan pembelajaran di rumah masing-masing. Menurut Yudhi Karyanto, Kepala Bagian Akademik dan Ketarunaan, langkah ini diambil karena PTDI-STTD merupakan sekolah vokasi dengan persentase pembelajaran 40% teori dan sisanya praktik. “Kita tetap menjalankan protokol kesehatan, asrama hanya dihuni 50% dari kapasitas. Kelas untuk taruna-taruni baru juga dibagi lebih banyak, yakni 12 kelas dimana setiap kelasnya terdiri sekitar 15 taruna saja,” ujarnya, Kamis (19/11).


Seorang taruna sedang konsultasi dengan Dosen Pembimbing (Dok. Dosen PTDI-STTD)

Untuk Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Yudhi mengatakan bahwa selalu mengedepankan protokol kesehatan. Supaya para pengajar dan taruna-taruni juga dapat melakukan pembelajaran dengan aman dan juga nyaman. Sebelum masuk asrama seluruh taruna-taruni baru diwajibkan untuk melakukan isolasi diri di hotel kampus. Kebetulan PTDI-STTD memiliki hotel sendiri, yang sebelumnya digunakan untuk beristirahat wali taruna, saat pandemi seperti ini dimanfaatkan untuk tempat karantina. Febriansyah, salah satu taruna baru mengatakan bahwa protokol kesehatan di PTDI-STTD cukup ketat. Di beberapa tempat sudah disediakan tempat mencuci tangan dan hand sanitizer. “Kemarin saya sempat gak enak badan, tapi langsung di suruh ke klinik. Alhamdulillah disini ada dokter yang jaga dan saya baik-baik saja hanya kecapean,” ungkapnya.


Taruna dan taruni kelas Manajemen Transportasi Jalan usai menyelesaikan perkuliahan secara tatap muka. (Dok. Dosen PTDI-STTD)

Yudhi menambahkan, semenjak penerimaan taruna dan taruni baru, pembelajaran secara tatap muka diselenggarakan. Ia menekankan bahwa kegiatan belajar mengajar tatap muka kembali dilakukan setelah mempertimbangkan dari berbagai sisi. “Pendaftaran taruna baru terpaksa diundur karena Covid, oleh sebab itu kami berusaha mengejar ketertinggalan itu,” tuturnya. Beberapa dosen yang semula mengajar dari rumah, sedikit demi sedikit mulai melanjutkan perkuliahan di Kampus. Salah satunya Widorisnomo, Dosen Manajemen Transportasi Jalan mengungkapkan bahwa Sistem PJJ ini cukup susah diterapkan bagi taruna-taruni PTDI-STTD, tidak lain masalah jaringan. Sebab tak sedikit dari mereka yang rumahnya masih sulit dijangkau internet. “Salah satu taruna saya, ada yang perlu menempuh jarak sekitar 10 kilometer hanya untuk kuliah,” tambahnya.( Ilma)




Editor : Intan

6 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page