Yogyakarta, Arah Media— Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, Nadiem Makarim mengatakan, banyak program yang harus direalisasikan pada tahun 2021 demi meningkatkan pendidikan di daerah-daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya dalam siaran langsung via Instagram bersama artis Maudy Ayunda, Jumat (27/11/20).
Penerapan sekolah tatap muka pada awal tahun 2021 mendatang pun, merupakan salah satu cara untuk tetap mendukung sekolah-sekolah di daerah 3T yang memiliki lebih banyak kesulitan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Menurut Nadiem, ada lebih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh daerah daerah 3T dibanding daerah lainnya.
“Kalau tidak ada pandemi, kita mungkin tidak akan mengerti seberapa besarnya kesenjangan ini. Kita jadi benar-benar sadar pentingnya infrastruktur, pentingnya internet sebagai penyetaraan. Ini menjadi pembelajaran buat pemerintah,” tutur Nadiem.
Dalam siaran langsung tersebut, Nadiem juga menyebutkan beberapa hal yang harus dilakukan pada 2021, di antaranya kalkulasi dana BOS akan diubah untuk pro pada daerah 3T dan sekolah-sekolah kecil. Digitalisasi sekolah akan dilakukan.
“Kita bakal akselerasi memberikan laptop-laptop, proyektor, dan WiFi router kepada sekolah-sekolah, agar guru-gurunya dan anak-anaknya punya akses kepada dunia internet. Bagian kita bukan jaringan, tapi kita penggunaanya. Dan kita akan terus koordinasi masalah jaringan dengan kementerian lainnya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, salah satu program terbesar yang ingin direalisasikannya adalah Kampus Mengajar. Anak-anak kampus akan mendapat satu Sistem Kredit Semester (SKS) penuh untuk mengajar selama satu semester. Mereka akan membantu guru-guru di daerah 3T dalam melatih anak-anaknya di bidang numerasi, literasi, dan sebagainya.
“Anak-anak kuliah kalau mau menyelesaikan S1, dia harus ngajar dulu. Dia kontribusi dulu buat generasi berikutnya,” tutup Nadiem.(Intan)
Editor : Akhsan
Comments