top of page
Writer's picturemedia arah

Mengenal Tipe Pemburu Beasiswa di Tengah Maraknya Syarat Mengunggah Twibbon


Komik : Naila

Arah Media - Belakangan ini, lini masa Instagram cukup ramai dengan unggahan twibbon para mahasiswa yang sedang mengikuti suatu program beasiswa. Hal itu menunjukkan bahwa banyak peluang beasiswa yang tersedia di Indonesia, khususnya untuk para mahasiswa. Penyelenggaranya pun beragam, mulai dari pemerintah, organisasi pemuda dengan orientasi pendidikan untuk Indonesia yang lebih baik, ataupun program Corporate Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan swasta.


Beberapa dari penyelenggara tersebut memberi syarat bagi para pendaftar untuk mengunggah twibbon (bingkai foto yang didesain menarik untuk media promosi atau kampanye). Bingkai foto itu juga harus disertai caption tertentu misalnya disesuaikan dengan tema, alasan untuk mendaftar beasiswa, ataupun ajakan untuk mengikuti program beasiswa tersebut. Selain itu, peserta juga tak lupa memberi tagar sesuai arahan dari panitia penyelenggara.


Dibalik unggahan foto twibbon yang disertai kutipan dan segala macam tagar lainnya, ternyata menuai pro dan kontra di kalangan para pendaftar beasiswa tersebut. Sebab, sebagian di antara mereka, ada yang merasa keberatan apabila harus meng-upload twibbon. Seperti Zahra Aliya, mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang mengikuti program beasiswa Pendidikan Pemuda Indonesia (PPI), malu untuk mengunggah twibbon karena pada dasarnya memang kurang aktif di Instagram.


“Aku memang orang nya pemalu, sih, ga pernah muncul di grup, terus tiba-tiba muncul. Jarang upload di Instagram, tapi mendadak heboh sendiri kemarin upload-upload terus. Kesannya kelihatan banget aku lagi ngejar beasiswa itu, walaupun mereka kayaknya ga peduli, sih, tapi aku tetap aja malu,” terangnya sambil tertawa kecil. Pasalnya syarat dari program beasiswa PPI ini tak hanya unggah twibbon saja, melainkan diwajibkan untuk membagikan poster kepada 10 grup WhatsApp atau Telegram.


Senada dengan Zahra, Gendhis Ayu, mahasiswa Universitas Padjadjaran juga merasakan hal yang sama. Ia menuturkan pengalaman pertama sekaligus terakhir baginya mengikuti beasiswa dengan syarat yang harus aktif di media sosial. Ia dulu mengikuti program beasiswa CIMB Niaga, setiap bulan selalu ada mentoring yang harus diikuti, tak lupa peserta juga diminta membuat Instagram story soal tema mentoring yang diunggah di akun instagram resmi peserta. Lika-liku syarat telah Gendhis lakukan sambil sesekali berusaha menepis rasa malu di hadapan para pengikutnya di Instagram dan pahitnya ia tidak lolos.


Berjalan di tengah ketidakpastian dan berusaha melawan rasa malu untuk memenuhi berbagai syarat tersebut memang bukan hal yang mudah. Gendhis pun memutuskan untuk berhenti menggunakan Instagram untuk beberapa waktu. “Kecewa pasti, ya, karena temen-temenku jadi tau kalo aku gagal mengikuti beasiswa itu dan aku sempat menonaktifkan Instagram kurang lebih sekitar 1 bulan buat self healing aja gitu,” ujarnya.

Sumber : Dok. instagram @sheillahalimus

Berbeda cerita dengan Sheilla Halimus, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang mengikuti Beasiswa Tunai Bumi (BTB) 2020 yang juga mengalami kegagalan, namun ia bisa menerima hal itu. Sebelum ia mencoba mendaftarkan diri, ia sudah menyiapkan mental apabila kemungkinan buruk itu terjadi. Sejauh ini, ia juga tidak merasa keberatan jika harus mengunggah twibbon di Instagram pribadinya atau menandai beberapa teman terdekatnya untuk mengikuti program beasiswa BTB ini. Meskipun tidak diterima, Sheilla tidak menghapus postingan twibbon tersebut di akun Instagramnya.





“Kalau aku pribadi, sih, gapapa, ya disuruh upload gitu, karena menurutku itu strategi dari penyelenggara biar informasi beasiswanya bisa menyebar lebih luas lagi ke temen-temen lain, sama saling ngajak untuk ikut kesempatan itu. Aku sendiri dari awal daftar pastilah ada kemungkinan lolos dan ga lolosnya, jadi dah siap dari awal kalo aku misal ga diterima, tapi tetep nyoba gitu, sih,” tutupnya.(Ilma)




Editor : Intan




6 views0 comments

Komentarze


Post: Blog2_Post
bottom of page