Arah Media— Masyarakat Indonesia di sejumlah daerah akan memulai pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 pada 9 Desember 2020 mendatang. Meski masih berada dalam pandemi virus korona, terdapat 9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten yang akan menggelar pemungutan suara serentak.
Melihat Pilkada yang dilaksanakan 3 minggu sebelum sekolah tatap muka dimulai kembali pada Januari 2021, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta daerah-daerah yang menggelar Pilkada 2020 agar menunda pembelajaran tatap muka. “Penundaan ini harus jadi pertimbangan pemerintah pusat dan daerah, terutama di wilayah yang menyelenggarakan Pilkada serentak,” ujar Sekjen FSGI, Heru Purnomo pada Minggu (6/12/20).
Melansir dari Kompas.com, hasil pantauan anggota FSGI di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada memperlihatkan bahwa banyak terjadi pengerahan massa dalam jumlah besar dan pawai yang mayoritas tidak mengenakan masker. Mereka juga memperkirakan akan ada perayaan oleh pasangan calon yang meraih suara terbanyak.
Selain Pilkada, FSGI juga akan menyoroti potensi lonjakan kasus COVID-19 pada momentum libur akhir tahun. Daerah yang tidak menggelar Pilkada juga memiliki potensi yang sama akibat cuti bersama, libur sekolah, dan libur Natal.
Oleh karena itu, FSGI meminta pemerintah benar-benar mempertimbangkan penundaan pembukaan sekolah pada Januari 2021, khususnya di daerah yang menggelar Pilkada. “Membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021 harus benar-benar mempertimbangkan kenaikan kasus pasca-Pilkada dan liburan akhir tahun demi mencegah sekolah menjadi klaster baru penularan COVID-19,” tegas Heru.(Cescadeva)
Editor : Intan
Comments