Arah Media - Seperti yang kita ketahui bahwa hubungan diplomasi bilateral antara Negara Indonesia dengan Negara Amerika Serikat sudah berdiri sejak lama, bahkan di awal kemerdekaan Indonesia pun hubungan kedua negara sudah cukup baik. Salah satu faktor pemicu hubungan baik diantara kedua negara adalah program Beasiswa Fulbright. Program ini adalah pertukaran yang bersegmentasi di dunia pendidikan dan didanai penuh oleh pemerintah Amerika Serikat.
Beasiswa Fulbright lahir pada tahun 1946 di Amerika dan mulai tahun 1952 program ini sudah memasuki Indonesia. Pada tahun tersebut mahasiswa pertama yang beruntung mendapatkan beasiswa Fulbright adalah, H.Agus Salim dan Hassan Shadilly.
Perkembangan yang pesat, pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia sepakat mendirikan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) pada tahun 1992. AMINEF merupakan Yayasan bersifat nirbala yang bertujuan untuk mengorganisir program inti Fulbright dan beasiswa lain yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat.
Sejak awal berdirinya, program ini sudah memberikan kesempatan bagi ribuan pelajar dan peneliti Indonesia untuk mengajar atau menempuh studi di Amerika Serikat. Keuntungan lainnya bagi warga negara Amerika ialah bisa melakukan pengabdian dan penelitian di Indonesia.
Selain itu, AMINEF juga mengelola program Fulbright-DIKTI yang khusus diperuntukan bagi dosen-dosen tetap untuk melakukan studi di Amerika yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tak hanya satu, adapun juga program Fulbright-Indonesia Research in Science and Technology (FIRST). Program ini bermaksud untuk memberikan beasiswa bagi peneliti dan pelajar yang berfokuskan dibidang ilmu alam, teknologi, teknik dan matematika.
Seperti beasiswa pada umumnya, untuk mendaftarkan diri dan mendapatkan Beasiswa Fulbright, applicant wajib memenuhi berkas-berkas yang dibutuhkan. Berkas tersebut antara lain, ijazah dan transkrip nilai asli dan yang sudah diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris, yang diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah.
Disini mahasiswa S1 diwajibkan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) diatas 3.0.
Setiap beasiswa pasti juga mewajibkan skor TOEFL atau IELST yang memenuhi persyaratan, untuk Beasiswa Fulbright skor minimal 550 TOEFL ITP atau IELST sebesar 6,5. Penting juga untuk melampirkan dua surat rekomendasi, biasanya untuk mahasiswa mendapatkan surat rekomendasi dari dosen pengajarnya. Namun untuk amannya biasanya para pendaftar menyiapkan skor lebih dari itu.
Jika seleksi tersebut sudah dinyatakan lolos, maka pendaftar akan dikirim ke Jakarta untuk melakukan seleksi tahap kedua. Selama di Jakarta, applicant diberi fasilitas gratis dari AMINEF yang menunjang kehidupan pendaftar selama melakukan seleksi tersebut.
Khusus yang ingin melanjutkan studi di Amerika, yang menggunakan beasiswa ataupun tidak, diwajibkan melakukan tes Graduate Record Examination (GRE) untuk bidang studi umum dan Graduate Management Admission Test (GMAT) untuk studi Manajemen. Keuntungan Beasiswa Fulbright, untuk pendaftar yang lolos seleksi ini biaya tes GRE dan GMAT dibiayai penuh oleh AMINEF. Yang diketahui bahwa tes tersebut jika melakukan pembiayaan sendiri untuk sekali tes menghabiskan dana 3 juta rupiah.
Setiap tahunnya AMINEF mengirim sebanyak 24 mahasiswa yang beruntung untuk studi lanjut di Amerika Serikat, dan tentu saja beasiswa ini bersifat fully funded dari awal keberangkatan hingga lepas studi. Jika sudah selesai masa studi, mahasiswa diwajibkan kembali ke Indonesia untuk melakukan pengabdian kepada negara, sekiranya minimal selama 2 tahun pertama. Hal itu bertujuan untuk bisa membagi ilmu dan pengalaman bagi pelajar di Indonesia.Info selengkapnya, kunjungi: https://id.usembassy.gov/id/education-culture-id/program-fulbright-id/ https://www.aminef.or.id/ (Latief)
Editor : Intan
Comments