top of page
  • Writer's picturemedia arah

Bagaimana Kesempatan Kerja Bagi Lulusan Vokasi ?


Sumber : tangkapan layar dari Youtube mitrasdudi kemendikbud | Grafis : Cescadeva

Arah Media - Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud bekerjasama dengan Kompas menyelenggarakan live di Youtube Mitras DUDI kemendikbud pada Selasa (8/12/2020). Kegiatan ini membahas mengenai tantangan baru untuk lulusan vokasi di masa yang akan datang.


Dialog dari Webinar "Siapkan SDM, Hadapi Profesi Baru di Masa Depan” ini menghadirkan ditonton oleh 390 user dan 6 narasumber yang terdiri dari perwakilan pemerintahan, organisasi, maupun dari sejumlah lembaga industri.


Dalam dialog yang diwarnai tanya jawab dengan live comment tersebut, pertanyaan terkait lulusan vokasi maupun keberhasilannya dalam meraih kesempatan kerja banyak ditanyakan. Salah satunya terkait tantangan di perkembangan zaman.


Mengawali jawaban tersebut, Anton J Supit selaku perwakilan dari forum Pengarah Vokasi Multi Bidang (Kadin) menjelaskan bahwa pendidikan vokasi sebetulnya dibentuk atas dua pilar. 30 % pilar pendidikan dan 70 % pilar industri. Sehingga waktu yang dihabiskan mahasiswa dalam memperdalam ilmunya banyak dilakukan di lingkungan industri.


“Jadi kalau lulusan vokasi tamat tahun ketiga mendapat sertifikasi kompetensi tidak usah di tes bisa langsung bekerja. dia tidak ada beda dengan pekerja pabrik. Vokasi inilah yang paling efektif untuk mengatasi ketertinggalan pekerja di Indonesia,” tambahnya.


Sedangkan, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Ahmad Saufi menilai bahwa meskipun kompetensi vokasi ini sangat mendorong ketertinggalan pekerja di Indonesia, namun tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat perubahan antara dulu dan sekarang. Perubahan yang terjadi terkait trend dimana generasi pekerja milenial senang untuk berpindah-pindah tempat kerja atau tidak menetap di satu tempat. Hal inilah yang membuat mobilitas pada era milenial menjadi tinggi.


Saufi menyebut kehadiran trend tersebut akan membentuk tantangan baru. Dimana tantangan tersebut akan dihadapi oleh dua pihak. Baik pencari kerja yang berpindak sesuai hasrat dan penyelenggara dunia kerja itu sendiri. Karena pasti penyelenggara kerja juga tidak mau pekerjanya berpindah-pindah.


“Kepada keluarga muda bahwa anda bisa menentukan dimana anda akan bekerja anda harus bersiap-siap dalam era destruction ini. Tempat kerja sekarang ini juga akan sangat mungkin memperkecil kesempatan kerja. Itu artinya berarti anda harus meningkatkan kemampuan anda,“ pesan Saufi.


Adapun Andreati Yohanes dari Human Capital Consulting Lead, Deloitte Indonesia menyebut bahwa sebetulnya lulusan vokasi itu selalu dibutuhkan di masa depan. Lulusan Vokasi akan tetap ada. Namun, dalam pelaksanaan pekerjaannya lulusan vokasi perlu untuk terus mengikuti perkembangan teknologi.


“Ia bisa melakukannya dengan lebih baik dan melakukan inovasi dan justru itulah future of work. Intinya harus terus belajar. Maka peluangnya justru akan banyak,” ucap Rea.(Naila)




Editor : Intan


0 views0 comments

Kommentare


Post: Blog2_Post
bottom of page