top of page
Writer's picturemedia arah

Alasan FSGI Khawatirkan Pembelajaran Tatap Muka Januari 2021


Sumber : kompas.com | Grafis : Zaldi

Arah Media - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkhawatirkan dibukanya kembali sekolah pada Januari 2021. FSGI juga mendesak pemerintah daerah agar tidak memberi izin pada sekolah-sekolah untuk diselenggarakannya pembelajaran tatap muka bulan Januari 2021. Pilkada serentak yang dilaksanakan Rabu lalu (09/12/20) diprediksi akan memberi imbas pada jumlah kasus Covid-19. "Penundaan ini harus menjadi pertimbangan pemerintah pusat dan daerah, terutama di wilayah yang menyelenggarakan Pilkada serentak," ungkap Sekjen FSGI, Heru Purnomo, dalam siaran persnya pada (6/12/2020). Pihaknya beralasan, berdasarkan hasil pantauan anggota FSGI, di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada banyak terjadi pengerahan massa jumlah besar dan pawai yang mayoritas pesertanya tidak mengenakan masker. Saat itu FSGI juga memperkirakan, selesainya surat suara dihitung, kemungkinan akan diadakan perayaan oleh paslon pemenang. "Berarti potensi menciptakan kerumunan sangat tinggi dan kemungkinan protokol kesehatan banyak diabaikan," tambahnya. Tak hanya daerah yang menyelenggarakan pilkada serentak yang diperkirakan mampu menambah kasus Covid-19. Momentum cuti bersama, libur Natal, dan akhir tahun pun berpotensi menambah kasus Covid-19. Melansir Kompas, Heru menyampaikan, pada libur akhir tahun biasanya masyarakat berlibur dengan berwisata ke berbagai destinasi di berbagai wilayah. Pihak FSGI memastikan anak-anak juga pasti turut serta berlibur. Maka dari itu, pihak FSGI mendesak pemerintah untuk benar-benar mempertimbangkan penundaan pembukaan sekolah pada Januari 2020, terkhusus pada daerah yang menggelar Pilkada. Menurut Heru, pemerintah wajib menjamin kesehatan dan keselamatan, baik tenaga pendidik maupun peserta didik selama pandemi. "Membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021 harus benar-benar mempertimbangkan kenaikan kasus pasca-Pilkada dan liburan akhir tahun demi mencegah sekolah menjadi klaster baru penularan Covid-19," tegas Heru. Ia pun menambahkan, apabila kasus Covid-19 meningkat secara signifikan, maka pemerintah diharapkan untuk menunda dibukanya sekolah dengan sistem tatap muka di bulan Januari.(Dhanty)




Editor : Intan

4 views0 comments

コメント


Post: Blog2_Post
bottom of page