Yogyakarta—Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi mulai tahun ini hingga 2030 mendatang. Pada rentang waktu ini, penduduk Indonesia akan didominasi penduduk usia muda produktif yang sudah lulus pendidikan minimal SMA.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah, pada November lalu. “Ada sedikit angin segar untuk masa depan apabila kita melihat pada profil pemuda berumur 16-30 tahun yang bekerja dimana sudah lebih dari 60 persen yang berpendidikan SMA ke atas,” kata Ida pada Sabtu (28/11/2020) lalu.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan bahwa satu dekade ke depan menjadi penentuan Indonesia untuk bisa memanfaatkan bonus demografi yang hanya bisa terjadi sekali ini.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Agustus 2020 terdapat sekitar 138 juta angkatan kerja, yang terdiri dari 128 juta penduduk yang bekerja dan 9,7 juta penganggur dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen. Dimana ada kenaikan jumlah penganggur dan TPT yang signifikan akibat dampak pandemi Covid-19. Menurut perhitungan BPS ada 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19.
Menurut Ida, naiknya jumlah pengangguran akibat pandemi Covid-19 menambah beban di sektor ketenagakerjaan, selain dari tambahan 2-2,5 juta angkatan kerja baru yang masuk ke pasar kerja setiap tahunnya.
Ida menuturkan, saat ini, penduduk usia produktif Indonesia masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SMP ke bawah. Hal ini mengakibatkan banyak pekerja mempunyai kemampuan yang kurang kompetitif. "Data juga menunjukkan bahwa kita memiliki tantangan dari sisi kompetensi dan produktivitas. Masih besarnya persentase pekerja dengan pendidikan SMP ke bawah mengakibatkan banyak pekerja yang masih memiliki skill atau kompetensi rendah," ungkap Pasangan Sudirman Said dalam Pilgub Jateng 2018, dilansir dari okezone.com.
Ida juga membeberkan hasil survei organisasi buruh internasional, ILO, yang menyatakan tingkat pertumbuhan output tahunan pekerja Indonesia masih rendah bahkan di bawah rata-rata negara dengan penghasilan menengah bawah. “Tingkat produktivitas pekerja kita juga di bawah negara pesaing kita seperti Vietnam," katanya.
"Semua hal di atas adalah tantangan bagi kita dalam memanfaatkan bonus demografi," tutupnya.(Akhsan)
Editor : Intan
Comments