top of page
Writer's picturemedia arah

Akankah Pembelajaran Jarak Jauh dibuat Permanen?


Sumber : cdn1-production-images-kly.akamaized.net | Grafis : Naila

Arah Media–Perhatian publik pada perkembangan teknologi digital kian meningkat. Terlebih setelah adanya pandemi Covid-19. Penutupan sekolah dan kantor menjadi salah satu alasan kuat untuk menggunakan teknologi digital lebih banyak.


Melansir pernyataan Chief Executive Officer (CEO) Mandiri Capital Indonesia di bisnis.com, Eddi Danusaputro mengatakan bahwa masyarakat kini semakin dekat dengan teknologi setelah dipaksa untuk beradaptasi selama pandemi melanda. Namun, tantangan dari rapat secara virtual dan bekerja jarak jauh tetap memiliki pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan salah satunya efisiensi dari platform agar memudahkan pekerjaan.


“Kami melihat pandemi, masyarakat mulai beralih ke digital dan bekerja jarak jauh. Contohnya, di kota besar, anak muda sekarang juga sudah hidup dengan teknologi. Bahkan, untuk anak muda yang di pedesaan, tetapi memang untuk yang berumur masih harus menyesuaikan,” ujarnya.


Selain itu, di laman kompas.com pada rapat kerja bersama Komisi X DPR, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menyebutkan bahwa pembelajaran jarak jauh mungkin saja akan tetap dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dikarenakan sistem daring dapat membuat sekolah menerapkan berbagai model pembelajaran dalam proses belajar mengajar.


"Pembelajaran jarak jauh ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi,” jelasnya.


Namun, pengamat pendidikan Doni Koesoema yang juga dilansir dari kompas.com berusaha menafsirkan pernyataan Nadiem bahwa yang dimaksud adalah sistem pembelajaran jarak jauh yang telah digunakan akan bisa dilanjutkan menjadi salah satu bagian dari sistem pembelajaran. Ia juga mengatakan bahwa penerapan secara penuh sistem virtual dinilai tidak lebih efektif dibanding pertemuan tatap muka. Adapun pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang tidak bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan.


Lanjut, Doni menyampaikan bahwa hidup adalah tentang realitas yang ada. Jika semua kegiatan akan dilakukan secara daring, maka akan ada nilai yang hilang dalam proses pembelajaran di kelas.(Naila)




Editor : Intan


3 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page