top of page
Writer's picturemedia arah

Tonton Study Vlog di YouTube Bisa Tambah Motivasi Belajar


Sumber : tangkapan layar youtube.com ; apsis.com | Grafis : Naila

Arah Media - Siapa yang tidak familiar dengan YouTube? Menurut data dari Statista (2019) YouTube telah memiliki 2 miliar pengguna aktif setiap bulannya di seluruh belahan dunia. Hal ini menjadi bukti bahwa sekitar 25% penduduk dunia menggunakan YouTube secara aktif. Sekitar 90% penggunanya, melansir dari Weareflint (2018), berusia 18-44 tahun.


Konten video di YouTube sangat banyak dan beragam jenisnya. Per harinya terdapat 500 jam video yang diunggah ke YouTube (Tubefilter, 2019). Salah satu jenis video yang ada di YouTube adalah study vlog.


Study vlog merupakan video yang berisi kegiatan belajar seseorang, baik ketika mereka di rumah maupun di sekolah. Biasanya para pembuat atau pemilik video study vlog menjelaskan seputar tips belajar maupun metode belajar yang mereka gunakan. Video tersebut sangat ramai di kalangan remaja baik yang bersekolah maupun kuliah. Ini terbukti bahwa hingga saat ini di YouTube sudah sangat banyak pemilik video study vlog.


Banyak orang menonton video di YouTube sebagai hiburan semata atau untuk menggali informasi. Namun bagi sebagian orang, menonton video di YouTube dapat menambah semangat ataupun motivasi mereka, salah satunya dalam kegiatan belajar.


Seperti Fanani, mahasiswa D3 Akuntansi PKN STAN, yang mengaku bahwa menonton study vlog dapat menaikkan motivasi dan semangat belajarnya. “Kan banyak yang bikin tips organizing, time management. Selain itu juga ada study with me yang bikin aku termotivasi untuk bisa kaya gitu. Mereka aja bisa, aku juga harus bisa dong,” ungkap Fanani melalui WhatsApp, Rabu (16/12/2020). Ia juga menambahkan, dengan menonton video seperti itu baginya dapat membuatnya lebih rajin belajar.


Fanani pun memiliki YouTuber andalannya yakni Janice Studies. Dari menonton video di kanal tersebut, ia juga menjadi lebih termotivasi untuk mencatat materi tanpa menggunakan kertas (paperless) atau dengan kata lain menggunakan media digital.


Baginya, menonton video study vlog sangat memberikan efek positif. Ia memilih angka 8 dari skala 1 sampai 10 terkait seberapa besar efek menonton video study vlog di YouTube.


Biasanya, dalam sebuah kanal berisi video study vlog yang telah memiliki banyak pelanggan (subscriber), terdapat unsur marketing di dalam kontennya. Namun dalam video study vlog, pendekatan marketing yang banyak digunakan pun merupakan pendekatan soft-selling. Dengan kata lain, produk ditampilkan secara tersirat melalui kegiatan yang dilakukan YouTuber dalam study vlog.


Terdapat sebuah jurnal yang menjelaskan bahwa elemen visual pada vlog, dibandingkan dengan teks atau gambar, meningkatkan kejelasan pengalaman yang dibagikan oleh vlogger dibandingkan blogger dan Instagram. Maka dari itu, bentuk video akan lebih terasa dan mampu mempengaruhi penontonnya.


Tak hanya Fanani, Annisa Husnia mengatakan dirinya sudah menonton video study vlog sejak tahun 2019. Melalui kegiatan tersebut ia dapat mengevaluasi cara belajarnya dan meningkatkan motivasi serta semangatnya untuk belajar. Terlebih lagi dirinya mengaku menonton video study vlog setiap hari. “Kalau lagi istirahat dari kelas online atau belajar, pelarianku ada 2, nonton BTS atau nonton study vlog,” ujar Annisa mahasiswa semester 3 jurusan Psikologi UNY.


Annisa yang kerap disapa Caca ini juga memiliki YouTuber study vlog andalannya seperti Studyquill, Tbhstudying, Seoyun dan Janice Studies. Meski YouTuber tersebut berasal dari luar Indonesia, Annisa mengatakan terdapat satu YouTuber study vlog asal Indonesia yang menjadi favoritnya juga. Namanya Anggie Marthin. “Konten video Anggie Marthin cocok buat anak yang mau UTBK atau mau lulus dari SMA karena beneran ngebantu banget,” ujarnya Rabu (16/12/2020).


Video study vlog yang ada di YouTube terbukti mampu meningkatkan semangat dan motivasi belajar bagi beberapa remaja. Melalui survei sederhana yang penulis lakukan di Instagram pribadi, 26 dari 46 remaja menonton video seperti itu untuk menaikkan mood, semangat, maupun motivasi belajarnya. Terlebih, sesuai literatur jurnal di atas tadi, bentu video lebih mampu menarik perhatian ketimbang bentuk lainnya seperti teks atau gambar. (Dhanty)




Editor : Intan

6 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page