top of page
Writer's picturemedia arah

Mengenal UX Writing, Pekerjaan Merangkai Kata untuk Produk Digital


Sumber : CleverTap ; Usability Geek | Grafis : Dhanty

Arah Media - Dalam dunia periklanan terdapat pekerjaan bernama copywriting. Melansir UX Writing Hub, tugas seorang copywriter adalah merangkai kata-kata untuk membantu memasarkan produk. Nah berbeda dari copywriting, UX Writing merupakan pekerjaan merangkai kata-kata untuk sebuah produk digital bukan untuk memasarkannya.


‘UX’ merupakan akronim dari User Experience maka UX Writing berarti sebuah pekerjaan merangkai kata untuk sebuah produk digital agar pengguna dapat berinteraksi dengan produk tersebut secara baik. Kata-kata yang digunakan pun tidak dipilih dengan sembarangan dan sesuka hati. Menurut Glints, seorang pelaku UX Writing (UX Writer) bertugas merangkai kata-kata yang indah dan enak dibaca oleh pengguna suatu produk digital. Kata-kata yang dirangkai UX Writer itu disebut dengan copy.


Tapi jangan salah sangka, ya, Sahabat Arah. Profesi ini tidak hanya menulis maupun merangkai kata, loh, tetapi juga melakukan riset dan penelitian sebagai tahap awal. Menurut Rizqie Aulia, UX Writer di Halodoc, dalam CFDS UGM, terdapat sejumlah tahapan proses kreatif yang secara umum dapat ditemui dalam profesi UX Writing. Berikut ini tahapan proses kreatif UX Writing.

  1. Context Grasping → hal terpenting untuk memahami apa yang hendak diselesaikan dalam sebuah desain

  2. Research → setelah memahami konteks, UX Writer membutuhkan penelitian cepat untuk memahami praktik industri terbaik terkait dengan masalah yang ada

  3. Drafting → penyusunan setelah memahami penelitian

  4. Peer Review → susunan pertama akan direviu oleh penulis atau desainer

  5. Iteration → melakukan revisi terhadap permintaan setelah terjadi peer review

  6. Final Copy Approval → persetujuan akhir untuk disalin

  7. Design Sign Off → salinan akan diberikan kepada desainer untuk diimplementasikan dalam desain akhir.

Dalam membuat melakukan pekerjaannya, para UX Writer akan selalu dihadapkan dengan tantangan mutlak yakni terbatasnya karakter sebuah copy yang dapat diterapkan ke dalam produk digital. Dari situ disimpulkan bahwa dalam menulis, para UX Writer harus cerdas untuk memilih kata yang jelas, sesuai dengan karakter produk, nyaman dibaca dan mudah dipahami, serta tidak boros kata. Tak hanya itu, para UX Writer juga harus mampu ‘memanusiakan’ produk digital menggunakan kata-kata.


Di Indonesia sendiri UX Writing belum terlalu populer dibandingkan dengan negara-negara maju yang sudah sangat kental dengan teknologi dan produk digital. Meski begitu, UX Writing akhir-akhir ini menjadi sorotan. Bagaimana tidak jika seorang UX Writer itu bekerja di perusahaan unicorn. Mereka merangkai kata-kata untuk pengguna produk digital perusahaannya dengan gaji yang cukup menggiurkan. Pasalnya, seorang UX Writer di Indonesia sendiri akan mendapatkan gaji yang bervariasi, tetapi kemungkinan berkisar mulai dari 10 juta rupiah per bulan.


Gimana, nih, Sahabat Arah, apakah tertarik untuk mempelajari UX Writing dan terjun ke dalam bidang tersebut? Jika iya, jangan lupa untuk banyak membaca buku maupun artikel dari berbagai sumber ya. Salah satu buku yang direkomendasikan oleh tim UX Writing Gojek Indonesia untuk mempelajari profesi ini adalah Microcopy: The Complete Guide oleh Kinneret Yifrah. Untuk artikel, Sahabat Arah dapat temukan banyak di platform Medium! (Dhanty)





Editor : Intan


29 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page