top of page
Writer's picturemedia arah

TikTok Jadi Media Alternatif Pembelajaran?


Sumber : png.download.id ; Tiktok Alexis Loveraz | Grafis : Zaldi

Arah Media -Aplikasi TikTok yang dirilis pertama kali tahun 2016 kembali populer di awal tahun 2020. Menurut laporan dari Datareportal, Hootsuite, We Are Social, hingga Oktober 2020, sekitar 689 juta orang di dunia menggunakan TikTok. Indonesia menjadi salah satu negara yang masyarakatnya sangat antusias menggunakan aplikasi tersebut. Aplikasi yang basis kontennya video tersebut juga telah memiliki kantor resmi di Indonesia.


Konten yang terdapat di TikTok sangat beragam, mulai dari hiburan, kehidupan sehari-hari, hingga pengetahuan baru. Tak hanya itu, bahkan materi pelajaran dapat ditemukan di TikTok. Seperti yang dapat dilihat dalam video ini, beberapa siswi SMA membuat sebuah video yang berisi materi mata pelajaran Bahasa Jerman.


TikTok sebagai media alternatif pembelajaran pun dipraktekan oleh salah satu creator, Alexis Loveras yang berusia 16 tahun asal New York, AS. Ia telah mengunggah lebih dari 100 video berisi dirinya memaparkan materi mata pelajaran Matematika dan Sains. Penonton dan pengikutnya di TikTok pun tidak sedikit. Dari situ dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan aplikasi tersebut, penyampaian materi sekolah ataupun kuliah dapat diproduksi dengan kreatif oleh para creator-nya. Tak hanya materi pelajaran, di TikTok juga terdapat konten video berisi pengetahuan dan ilmu seputar bisnis, branding, mendirikan sebuah perusahaan startup, dan masih banyak lagi.


Melalui survei sederhana penulis, Rabu (03/12/20), beberapa anak muda Indonesia setuju bahwa saat ini TikTok dapat disebut sebagai media alternatif pembelajaran. Mereka pun menyampaikan alasannya. “Soalnya straight to the point. Kita langsung dapat informasi secara utuh walaupun dalam durasi singkat,” ungkap Kirana Bethari, mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta. Senada dengan Kirana, Saverovito Jethro, salah satu karyawan PLN Indonesia juga setuju jika TikTok disebut sebagai media alternatif pembelajaran karena kontennya sangat mudah dikemas dalam bentuk yang simpel pun menarik.


Dilansir dari Detik, belum lama ini TikTok juga mengajak guru di Indonesia untuk membuat konten edukasi yang menarik pada 24 November lalu. Upaya tersebut dapat menjadi sebuah respon positif terhadap perkembangan teknologi serta perubahan perilaku masyarakat terutama perilaku murid sekolah dan mahasiswa selama masa pandemi COVID-19.


Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) semakin membuka peluang terwujudnya kolaborasi tersebut. “Pengadopsian teknologi dalam dunia pendidikan itu merupakan suatu keniscayaan, yang akhirnya didorong dengan terjadinya pandemi,” ungkap Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI), Muhammad Ramli Rahim pada (24/11/2020).


Antusiasme pengguna dalam memanfaatkan TikTok sebagai media alternatif pembelajaran juga dibuktikan dengan melejitnya video-video bertagar #SamaSamaBelajar. “Hari ini kalau misalnya dicek tagar #SamaSamaBelajar itu sudah ditonton lebih dari 38 miliar views. Jadi ini bukan tren yang sesaat, bahkan sudah jadi top 2 kontennya," ujar Angga Anugrah Putra, Head of User and Content Operations TikTok Indonesia dalam media briefing virtual, Selasa (24/11/2020).(Dhanty)




Editor : Intan


10 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page