top of page
Writer's picturemedia arah

Kedai Reka Untuk Kampus Merdeka


Sumber : tangkapan layar Youtube TVRI ; kedaireka.id | Grafis : Naila

Arah Media - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan terobosan baru dalam menghubungkan Perguruan Tinggi dan Industri yang dilauncing secara live di TVRI. Terobosan tersebut bernama Kedai Reka.


Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, mengatakan bahwa Kedai Reka bakal menjadi alat komunikasi antara perguruan tinggi dengan industri. Kampus memiliki banyak inovasi yang terlahir dari mahasiswa dan dosen, sehingga Kemendikbud bermaksud untuk mengakselerasi Rekacipta yang terbentuk itu dengan Kedai Reka. Kedai Reka adalah platform digital yang dimaksudkan untuk dapat mempertemukan sekaligus menghubungkan antara perguruan tinggi dengan industri.


“Untuk itu pemerintah telah menyiapkan insentif dalam bentuk dana pendamping. Sehingga setiap rupiah dari industri akan didampingi dengan satu rupiah dari pemerintah supaya akselerasi dari berjalannya karya-karya di kampus cepat terwujud. Sebaliknya, masalah-masalah di Industri dapat terselesaikan oleh kampus kita,” jelas Nizam dalam Launching Kedai Reka yang disiarkan langsung di TVRI pada Sabtu (12/12/2020)


Selain itu, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga turut memberikan sambutan dalam Launching Kedai Reka. Ia menyebut bahwa Kedai Reka merupakan platform penghubung masal perguruan tinggi dengan DUDI. Kemendikbud telah menyiapkan dana penyamping atau matching fun bagi setiap rupiah yang dikontribusikan DUDI pada perguruan tinggi.


“Banyak hal yang dapat dilakukan perguruan tinggi dengan industri melalui inisiatif ini. Misalnya dalam hal pengembangan teknologi, usaha rintisan, pusat riset industri, maupun kerjasama mendalam lainnya yang betul-betul akan bermanfaat,”tambahnya.


Adapun Loto Srinaita Ginting, staf ahli BUMN menyebut bahwa Kedai Reka sesuai dengan prioritas BUMN dimana pada periode 2020-2024 menekankan adanya inovasi. Inovasi ini merujuk pada pada bidang bisnis maupun pada teknologi. Dimana prioritas BUMN akan dapat terlaksana dengan adanya sokongan inovasi dari kampus.


“Mahasiswa diharapkan tidak hanya pandai teori tapi juga pandai merumuskan idenya untuk terus berinovasi,” ujar Loto.


Lanjut, sekjen Madjid, Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyebut ada banyak hal yang harus dilakukan untuk membangun desa. Ia berharap inovasi yang lahir juga dapat membantu masyarakat desa terlebih pada wilayah 3T.


Adapun, pibuan desa di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa yang membutuhkan dukungan dan kolaborasi inovasi. Dimana hal Ini membutuhkan dukungan dari dunia Industri dan perguruan tinggi yang ada pada Kedai Reka.


“Mudah-mudahan dengan adanya platform Kedai Reka ini dapat melahirkan kreasi baru untuk mempercepat ketahan akselerasi pembangunan desa dan pembangunan terutama di masa pandemi,” ucap Taufik.

(Naila)



Editor : Intan

4 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page