Arah Media -- Pada tahun 1990, kerangka dinosaurus berjenis Tyrannosaurus Rex yang paling lengkap pertama kali ditemukan di tanah Dakota Selatan, Amerika Serikat oleh Peter Larson dan Susan Hendrickson. Untuk menghormati salah satu ilmuwan yang menemukannya, kerangka T-Rex ini kemudian dijuluki “Sue”, padahal Larson dan Hendrickson mengakui jika kerangka ini adalah kerangka dinosaurus jantan.
Lalu bagaimana caranya untuk membedakan mana dinosaurus yang jantan dan mana yang betina? Dilansir dari Liputan6.com, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa setidaknya beberapa spesimen dinosaurus dapat membedakan jenis kelamin dengan kepastian yang masuk akal oleh para ilmuwan modern.
Hal tersebut akan memicu pertumbuhan “tulang meduler” di dalam tulang kaki dan lengan dinosaurus. Jaringan tulang meduler adalah jaringan yang khusus menyediakan kalsium yang sangat dibutuhkan kulit telur dinosaurus.
Pada tahun 2005, ahli paleontologi di North Carolina State University dan Montana State University mengumumkan bahwa mereka menemukan jaringan medula di dalam tulang “Sue”. Hal ini menyimpulkan bahwa kerangka dinosaurus yang ditemukan pada tahun 1990 di South Dakota adalah betina.
Tetapi, pendekatan ini masih diragukan oleh beberapa ilmuwan untuk menentukan jenis kelamin seekor dinosaurus. Karena, hanya tulang-tulang dinosaurus betina yang sedang hamil yang menunjukkan tanda-tanda jaringan medula. Teknik penelitian ini kurang berguna untuk menyimpulkan jenis kelamin sebagian besar kerangka dinosaurus.
Namun demikian, penemuan ini memicu sejumlah ahli paleontologi, termasuk satu tim internasional yang berupaya menyimpulkan hubungan antara gender dan jaringan yang ada dalam fosil dinosaurus yang terawat baik itu.(Cescadeva)
Editor : Intan
Comments