Arah Media - Pembelajaran merupakan suatu proses belajar. Emosi merupakan bagian dari aspek psikologis dalam proses tersebut. Kondisi pembelajaran yang tidak memperhatikan aspek emosi tentu akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Aspek emosi ini juga akan berdampak pada perkembangan pembentukan karakter anak.Hal ini lah yang menjadikan pembelajaran emosi adalah bagian penting dari pendidikan.
Dalam suatu studi disebutkan bahwa kecerdasan emosional merupakan dasar dalam membangun soft skill yang akan dibutuhkan dalam karir dan kehidupan mendatang.
Untuk itu seorang guru perlu membantu siswa mengembangkan dasar-dasar kecerdasan sosial dan emosional. Adapun sejumlah 7 hal yang bisa diajarkan dalam pembelajaran emosi dikutip dari indiatoday.in.
1. Pemberian contoh terhadap perilaku teladan dan rasa hormat
Belajar menghormati orang lain adalah pelajaran hidup yang penting. Cara mengajar guru untuk menghargai dan menghormati karya ataupun keadaan murid bisa menjadi salah satu contohnya. Meski terlihat sepele namun, seorang siswa yang diperlakukan dengan cara baik tentu akan belajar dan meniru untuk kemudian memperlakukan guru atau pun mempraktekkan bersikap baik kepada orang lain.
2. Tanamkan ketekunan dan tekad
Untuk mencapai sebuah tujuan dibutuhkan ketekunan dan tekat. Kedua aspek ini akan muncul bersamaan dengan adanya motivasi diri sebagai komponen kuncinya. Secara alami sebetulnya seorang siswa akan terbentuk memiliki motivasi untuk meraih sesuatu. Namun, tak jarang sejumlah siswa membutuhkan dorongan agar memiliki motivasi yang kuat.
3. Menggabungkan pembelajaran dengan pendidikan karakter
Penerapan pendidikan karakter bersamaan dengan proses belajar mengajar merupakan salah satu aspek yang dapat menunjang pembentukan emosi seorang siswa. Pendidikan karakter dapat mendorong perkembangan siswa yang beretika dan bertanggung jawab. Siswa dapat diajarkan pentingnya memiliki nilai yang baik, jujur, dapat dipercaya, dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.
4. Penggunaan nada suara
Penggunaan nada suara merupakan suatu penggambaran seseorang yang dilakukan secara berbeda dalam kondisi tertentu. Nada suara tinggi digunakan saat sedang marah, nada suara halus ketika sedang memuji, dll. Penggunaan berbagai nada suara tersebut pada dasarnya dapat dikontrol dan diajarkan sehingga seorang guru juga perlu memperhatikan ketika siswa berbicara ataupun percontohan yang ia berikan saat berada di kelas.
5. Dengarkan pemahaman
Aspek ini berkaitan dengan aspek sebelumnya. Seorang guru perlu memperhatikan sejumlah aspek nada, sikap, dan ekspresi siswa dalam menyampaikan agar tahu betul apa yang sebenarnya ingin disampaikan atau yang ditangkap siswa. Pemahaman yang baik oleh guru dapat mengontrol ketidaktepatan aspek siswa dalam mengkomunikasikan maksudnya sehingga seorang siswa dapat memperbaiki cara penyampaiannya. Pemahaman yang dicontohkan tersebut dapat membuat gambaran oleh siswa bahwa penting untuk memahami orang lain.
6. Tanggapi dengan empati
Aspek empati adalah kepedulian. Bahkan aspek ini merupakan keterampilan yang sulit bagi orang dewasa. Dalam menghadapi suatu permasalahan yang disebabkan oleh siswa seorang guru perlu menghindari terlalu banyak memberikan nasihat, meningkatkan, menganalisis, atau mengoreksi orang tersebut. Karena kadang yang dibutuhkan dari seorang siswa adalah didengar dan dipahami. Adanya empati pula dapat membantu anak-anak mengembangkan hubungan yang positif, yang merupakan landasan pembelajaran sosial dan emosional.
7. Berikan ketahanan
Seorang anak pada dasarnya memiliki ketangguhan secara alami dari dalam diri. Namun, tidak semua anak memiliki ketangguhan yang cukup dalam menghadapi lingkungannya. Untuk itulah perlu adanya penanaman dan penggambaran dari guru untuk menciptakan ketangguhan. Karena penanaman ketangguhan yang baik dapat menyebabkan anak yang pernah jatuh atau gagal akan mudah untuk kembali bangkit.(Naila)
Editor : Intan
Comments